IP Address dan subnetting beserta cara menghitungnya
IP Address dan subnetting beserta cara menghitungnya
IP address merupakan alamat logika yang di berikan ke semua perangkat jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address memungkinkan host pada jaringan yang berbeda maupun pada jaringan yang sama untuk bisa saling berkomunikasi walaupun dlm platform yang berbeda. Untuk mengatasi kesulitan dalam perhitungan alamat IP munculah suatu metode yang dinamakan subnetting yang berfungsi memperbanyak Network ID dimiliki dengan cara mengorbankan sebagian Host ID untuk membuat Network ID tambahan. IP address merupakan bilangan biner 32 bit yang terbagi menjadi empat kelompok, sehingga masing-masing kelompok terdiri dari bilangan biner 8 bit, Sebagai contoh:
11000000.10101000.01100100.01100111
alamat IP di atas setelah di konversi ke desimal menjadi: 192.168.100.103. Disamping itu berikut ini pembagian kelas IP address.
Class |
Range Address |
Default Subnet Mask |
Maximal Client |
A |
0 – 126 |
/8 (255.0.0.0) |
16.777.214 |
B |
128 – 191 |
/16 (255.255.0.0) |
65.534 |
C |
192 - 223 |
/24 (255.255.255.0) |
254 |
SUBNETTING
Subnetting adalah teknik yang umum digunakan di Internet untuk mengefisienkan alokasi alamat IP didalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan alamat IP. Teknik ini biasa digunakan oleh administrasi jaringan untuk memecah jaringan yang besar menjadi beberapa jaringan yang lebih kecil. Beberapa keuntungan dari subnetting antara lain adalah:
- Mengurangi kongesti (congestion),
- Dapat mengisolasi masalah pada satu subnet saja tanpa mempengaruhi subnet yang lain.
- Mengurangi penggunaan CPU dengan cara mengurangi jumlah trafik broadcast.
- Memperbaiki keamanan.
- Dapat menggunakan media yang berbeda pada tiap subnet yang berbeda.
Konsep perhitungan subnetting pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnett host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host dan Alamat Broadcast. Konsep perhitungan subnetting adalah memindahkan garis pemisah antara bagian network dan bagian host dari suatu alamat IP.
CIDR Classless Inter-Domain Routing (disingkat menjadi CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. Tabel berikut adalah Nilai Subnet Mask dengan Nilai CIDR.
Class |
Netmask |
CIDR |
A |
255.0.0.0 |
/8 |
B |
255.255.0.0 |
/16 |
C |
255.255.255.0 |
/24 |
- Jumlah subnet = 2x dimana x adalah banyaknya binary 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah subnet adalah 2² = 4 subnet.
- Jumlah host per subnet = 2y dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binary 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 - 2 = 16.382 host.
- Blok subnet = 256 - 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128 dan 128 + 64 = 192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
- Alamat host dan broadcast yang valid.
Network address |
Usable host range |
Broadcast Address |
172.16.0.0 |
172.16.0.1 – 172.16.63.254 |
172.16.63.255 |
172.16.64.0 |
172.16.64.1 – 172.16.127.254 |
172.16.127.255 |
172.16.128.0 |
172.16.128.1 – 172.16.191.254 |
172.16.191.255 |
172.16.192.0 |
172.16.192.1 – 172.16.255.254 |
172.16.255.255 |
Selanjutnya saya akan mengerjakan 3 soal berikut ini sesuai dari tugas yang di berikan pada pertemuan sebeluamnya oleh dosen saya, tanpa basa basi lagi mari kita intip soal dan cara pengerjaannya versi blog ini.
- 192.168.10.1/30
- 172.168.10.1/16
- 10.168.5.1/8
Pengerjaan no 1.
IP Address 192.168.10.1/30 , Merupakan ip address pada kelas C dengan subnek mask /30 adalah 11111111.11111111.11111111.11111100 (255.255.255.252).
Penghitungan:
- Jumlah subnet 26 = 64 subnet.
- Jumlah host per subnet 22 - 2 = 2.
- Blok subnet = 256 - 252 = 4 , dengan perhitungan aritmatika maka blok subnet berikutnya ada pada himpunan {0,4,8,12,.....,252}.
- Alamat host dan broadcast yang valid.
Network address |
Usable host range |
Broadcast Address |
192.168.10.0 |
192.168.10.1 – 192.168.10.2 |
192.168.10.3 |
192.168.10.4 |
192.168.10.5 – 192.168.10.6 |
192.168.10.7 |
192.168.10.8 |
192.168.10.9 – 192.168.10.10 |
192.168.10.11 |
….. |
….. |
….. |
192.168.10.252 |
192.168.10.253 – 192.168.10.254 |
192.168.10.255 |
Pengerjaan no 2.
IP Address 172.168.10.1/16 , Merupakan ip address pada kelas B dengan subnet mask /16 adalah 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
- Jumlah subnet 20 = 1 subnet.
- Jumlah host per subnet 216 - 2 = 65.534.
- Blok subnet = 256 - 0 = 256, blok selanjutnya 256 + 256 = 512 Tidak memenuhi karena nilai maximal untuk blok selanjutnya tidah boleh melebihi 255, sehingga blok subnet nya hanya ada 1 yaitu 0.
- Alamat host dan broadcast yang valid.
Network address |
Usable host range |
Broadcast Address |
172.168.0.0 |
172.168.0.1 – 172.168.255.254 |
172.168.255.255 |
Pengerjaan no 3.
IP Address 10.168.5.1/8 , Merupakan ip address pada kelas A dengan subnet mask /8 adalah 11111111.00000000.00000000.00000000 (255.0.0.0).
Penghitungan:
- Jumlah subnet 20 = 1.
- Jumlah host per subnet 224 - 2 = 16.777.214.
- Blok subnet = 256 - 0 = 256, sama pada case nomor 2 blok subnetnya hanya ada 1 yaitu 0.
- Alamat host dan broadcast yang valid.
Network address |
Usable host range |
Broadcast Address |
10.0.0.0 |
10.0.0.1 – 10.255.255.254 |
10.255.255.255 |
Alhamdulillah tugas pada matackuliah Jaringan Komputer pertemuan ke 2 telah selesai, dan semoga bisa bermanfaat juga bagi yang membutuhkan dan jika ada masukan bisa langsung komentar tentunya, tidak lupa saya lampirkan referensi dari materi penulisan blog ini terlampir yah :).
Referensi:
2013
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KALKULATOR SUBNETTING BERBASIS WEB
https://ojs.unikom.ac.id/index.php/komputika/article/view/5159
2020
Calculation Application for Subnetting IPv4 Address on Android
https://repository.nusamandiri.ac.id/index.php/repo/viewitem/14984
2006
APLIKASI UNTUK MENENTUKAN IP ADDRESS DAN SUBNETMASK HOST PADA SUATU JARINGAN
https://journal.uii.ac.id/media-informatika/article/view/117/84
Komentar
Posting Komentar